Persaingan bisnis alat berat di Indonesia semakin ketat seiring dengan terus meningkatkan permintaan alat berat di berbagai sektor terutama sejak Indonesia memfokuskan pada pembangunan infrastruktur. Beragam jenis alat berat terus didatangkan oleh para produsen alat berbagai dari berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. China sebagai salah satu negara produsen memperoleh banyak keuntungan dari melimpahnya permintaan alat berat di Indonesia karena memiliki harga yang cukup terjangkau dibanding produsen alat berat lainnya
Melihat persaingan harga yang semakin kompetitif, Komatsu sebagai salah satu produsen alat berat asal Jepang meluncurkan ekskavator dengan harga terjangkau untuk pasar Thailand dan Indonesia. Ekskavator baru ini termasuk jenis ekskavator kelas menengan dengan memiliki berat 20 ton. Ekskavator ini akan difokuskan untuk pembangunan proyek perumahan dan konstruksi. Selain itu ekskavator hidraulik ini merupakan alat berat yang dapat digunakan untuk penambangan, penggalian, dan penebangan.
Jenis ekskavator yang segera diluncurkan Komatsu tersebut memiliki tenaga mesin yang lebih moderat dan harga yang lebih rendah antar 10% hingga 15%. Dengan spesifikasi teknis dan harga yang lebih terjangkau ini diharapkan konsumen alat berat mereka akan terus loyal menggunakan produk mereka dan dapat menarik pelanggan yang mempertimbangkan produk ekskavator China.
Sebelumnya Komatsu memberikan perkiraan tentang penjualan peralatan alat berat untuk konstruksi, pertambangan, dan utilitasnya di Asia di luar Jepang dan China sebesar 129,80 miliar yen (US$1,24 miliar) untuk tahun fiskal 2020, turun 37 persen daripada perkiraan sebelumnya.
Ditambah lagi dengan semakin merosotnya harga baruta bara yang berakibat pada melemahkan permintaan di eksportir utama batu bara Indonesia. Kemudian pandemi virus corona yang menghantam hampir seluruh bisnis secara umum. Saat ini merupakan periode ekonomi yang sulit dan membuat perusahaan konstruksi sensitif terhadap kinerja harga.
Sementara laporan terhadap penjualan peralatan di China diproyeksikan mencapai 149,4 miliar yen, naik 18 persen, hal ini karena didorong oleh peningkatan investasi infrastruktur publik.
Melihat kondisi seperti ini, Komatsi tidak menunggu waktu lama untuk terus berinovasi terhadap produknya untuk menjaga pelanggannya serta mempertahankan kinerja perusahaan. Sebagai produsen alat berat dan pemain utama di pasan mesin konstruksi, Komatsu tidak ingin posisi mereka diambil oleh produsen alat berat pesaing mereka dari China seperti Sany Heavy Industry dan XCMG Group.
Jika Anda ingin mengetahui daftar harga alat berat 2021, harga alat berat terbaru dan harga ekskavator terbaru, segera hubungi tim jual alat berat kami. Kami akan memberikan penawaran terbaik untuk mendukung bisnis Anda
Selamat datang kembali, silahkan login ke akun Anda.
Belum menjadi member? Daftar